Senin, 31 Januari 2011

gerhana bulan

sejarah hilangnya peradaban manusia purba

Inilah sejarah hilangnya peradaban manusia purba



Ingin tahu nggak bagaimana sejarah terjadinya bencana besar di bumi yang menyebabkan hilangnya berbagai peradaban..? Seperti banjir besar yang dialami umat nabi Nuh dan juga bencana lainnya...Simak artikel berikut:


Peradaban Prasejarah yang Musnah

Kalangan akademisi modern telah menemukan dalam perjalanan sejarah geologi pernah terjadi beberapa kali kepunahan, dan nyaris memusnahkan segala makhluk hidup. Banyak sekali pembuktian secara langsung tentang perubahan bencana bumi yang berkala. Dilihat dari bukti yang telah ditemukan, bahwa peradaban manusia prasejarah pernah mengalami kepunahan karena berbagai macam perubahan alam dan bencana, seperti gempa bumi, banjir, gunung berapi, tabrakan benda angkasa (termasuk meteorit dan komet), pergerakan naik turun lempeng daratan, perubahan cuaca yang tiba-tiba, dsb.

Sebagai contoh kasus, Atlantis pernah menjadi sebuah daratan yang memiliki peradaban tinggi manusia, namun tenggelam ke dasar lautan dalam sebuah bencana gempa bumi yang dahsyat pada 11.600 tahun silam. Hal itu membentuk sebuah zona di laut China selatan sekarang, laut di daerah ini sangat dangkal, kedalamannya rata-rata hanya 60 meter lebih. Hanya puncak gunung tertinggi di daratan waktu itu yang tersisa di atas permukaan laut, yaitu yang sekarang terletak di negeri kita, Indonesia.

Begitu pula di kedalaman 200 meter bawah laut pesisir pantai Peru, ilmuwan menemukan pilar batu yang dipahat dan bangunan yang mahabesar. Di dasar lautan Atlantik yang berada di sisi luar berhasil diambil 8 gambar dasar laut. Melalui gambar-gambar ini secara jelas tampak sebuah tembok benteng zaman purbakala dan undakan batu. Diperkirakan tenggelam pada 10.000 tahun silam. Di belahan barat perairan segitiga Bermuda juga ditemukan sebuah piramida raksasa yang diperkirakan berumur puluhan ribu tahun.

Dengan demikian, zaman Nabi Nuh juga tidaklah seprimitif yang selama ini kita bayangkan. Hakikatnya pada zaman itu semuanya sudah maju. Ilmu pengetahuan mereka sudah maju pada masa itu. Di kaki gunung Ararat itu saja, para peneliti dan ilmuwan Rusia telah menemukan lebih kurang 500 kesan artefak baterai elektrik purba yang digunakan untuk menyadurkan logam.

Jelas sekali, bahwa bekas peninggalan kota-kota yang pernah mewakili peradaban manusia prasejarah dan memiliki kecemerlangan ini tenggelam ke dasar lautan karena tenggelamnya daratan.







Banjir Dahsyat

Kurang lebih 12.000 tahun silam, peradaban manusia sebelum peradaban kita sekarang pernah mengalami suatu serangan banjir yang sangat dahsyat, dan banjir waktu itu juga mengakibatkan tenggelamnya daratan. Secara berturut-turut arkeolog menemukan sejumlah besar bukti yang secara langsung atau pun tidak mengenai banjir dahsyat yang terjadi waktu itu. Para antropolog juga menemukan bukti melalui penelitian pada suku bangsa yang berbeda di berbagai tempat di dunia tentang legenda asal-usul peradaban bangsa ini.

Legenda kuno dari bangsa yang berbeda di berbagai tempat di dunia secara fundamental melukiskan bahwa manusia pernah berkali-kali mengalami bencana dahsyat yang mematikan, bahkan begitu seragamnya menguraikan bahwa pada suatu periode prasejarah sebelum munculnya peradaban manusia sekarang ini, di atas bumi pernah terjadi suatu banjir dahsyat yang mengakibatkan punahnya seluruh peradaban manusia, dan hanya sebagian kecil manusia yang dapat mempertahankan hidupnya.

Legenda mengenai banjir dahsyat yang sudah diketahui di dunia tercatat ada 6.000 lebih. Seperti misalnya, dalam legenda China dan Jepang, Malaysia, Laos, Thailand, India, Australia, Yunani, Mesir dan Afrika Selatan, Afrika Utara, penduduk asli Amerika Utara, setiap negara serta rumpun bangsa yang berbeda pasti menyimpan sebuah memori tentang peristiwa banjir dahsyat itu. Meskipun legenda-legenda ini terjadi pada setiap bangsa dan budaya yang berbeda, namun semuanya memiliki alur cerita dan tokoh tipikal yang sangat mirip.

Semua bukti dan gejala ini sama sekali tidak dapat diasumsikan sebagai suatu ketidaksengajaan atau pun suatu kebetulan. Proses yang berhubungan dengan banjir dahsyat ketika itu juga diuraikan dalam kitab suci. Meskipun kitab suci merupakan sebuah kitab agama, namun sejumlah besar ahli berpendapat, bahwa yang dilukiskan dalam kitab suci (Alkitab dan Al-Qur’an) adalah sejarah manusia yang sebenarnya.

Ikhtisar dalam Alkitab yang berhubungan dengan banjir dahsyat yang terjadi waktu itu menyebutkan, “Banjir meluap dan menggenang selama 40 malam, air pasang menuju atas, perahu mengambang dari atas permukaan bumi”: “Arus air meluap dahsyat di atas permukaan bumi, seluruh pegunungan tergenang oleh air pasang”: “5 bulan kemudian, perahu berhenti di atas gunung Ararat; dan setelah 4 bulan berlalu, ketika daratan sudah kering, Nabi Nuh meninggalkan perahunya.”

Waktu itu banjir dahsyat sekaligus disertai dengan perubahan daratan dan secara total menghancurkan seluruh peradaban manusia di bumi, hanya sebagian kecil manusia yang dapat mempertahankan hidupnya. Sejumlah besar bekas peninggalan prasejarah yang belakangan ini ditemukan arkeolog, seperti misalnya, daratan Atlantis, budaya Yunani, bangunan di dasar laut dan lain sebagainya kemungkinan besar tenggelam karena banjir dahsyat waktu itu. Ada yang memperkirakan banjir dahsyat itu terjadi 5.000 tahun yang lalu, mengikuti perkiraan ahli anstronomi, perahu Nabi Nuh mulai dibuat pada 2465 SM dan hujan mulai turun pada 2345 SM.

Setelah perahu Nabi Nuh mendarat di gunung Ararat, dimulailah kehidupan baru manusia. Mereka yang selamat mulai menyebar. Begitu pula binatang-binatang. Biji-biji tanaman kembali disemaikan. Karena dianggap melahirkan generasi baru manusia setelah Nabi Adam, Nabi Nuh mendapat gelar The Second Father of Human Being –Bapak Manusia Kedua. Oleh generasi inilah, kebudayaan dan peradaban manusia dikembangkan. Selain di kawasan Ararat, juga di Mesopotamia yang ribuan tahun kemudian menjadi pusat kejayaan Babilonia.
(Sumber: www.renminbao.com)

Akibat Gletser yang Mencair

Sekelompok peneliti underwater surveyors yang diketuai oleh Dr. Robert Ballard, yang juga telah menemukan Titanic, telah menemukan sebuah bangunan lama berusia kira-kira 7.500 tahun di dasar Laut Hitam, dekat pantai Turki. Mereka telah menemukan struktur bangunan dari batu dan kayu di kedalaman beberapa ratus kaki. Penemuan mereka menjadi bukti dari kejadian banjir besar di zaman Nabi Nuh seperti diceritakan di dalam Alkitab dan Al-Qur’an.

Para ilmuwan mempercayai bahwa penemuan tersebut membuktikan keberadaan sebuah kawasan yang telah tenggelam yang disebabkan oleh banjir besar yang melanda sekitar 5000 SM. Menurut teori mereka, banjir besar tersebut disebabkan oleh adanya pencairan gletser dari tanah tinggi di Eropa. “Ini merupakan penemuan yang sangat menakjubkan,” kata Dr. Ballard di dalam rancangan National Geographic Society bertajuk “Research Ship Northern Horizon”.

Ballard menerangkan bagaimana sebuah robot bawah air meninjau 300 kaki di bawah permukaan air, telah menemukan kawasan segi-empat berukuran 12 x 45 kaki persegi, di mana terdapat sebuah struktur dari kayu dan tanah liat yang telah runtuh. “Beberapa artefak yang ditemukan di sana tersimpan rapi yang terdiri dari kayu berukir, beberapa cabang kayu dan peralatan dari batu yang telah runtuh dan diselimuti lumpur,” imbuh Ballard.

Dr. Ballard dan timnya mengawali penelitian di kawasan tersebut setelah dua kapal selam pakar geologi dari Universitas Colombia di New York menyatakan bahwa keadaan tersebut disebabkan oleh banjir besar ribuan tahun sebelumnya. Mereka meramalkan apabila zaman es berakhir 12.000 tahun yang lalu, maka gletser mulai mencair. Kawasan timur Mediterania yang terputus dari Laut Hitam telah menyebabkan Laut Hitam tidak tenggelam oleh air walaupun permukaan air laut yang lain telah naik. Hal ini menyebabkan pada sekitar 7.000 tahun yang lalu, genangan awal di Bosphorus telah pecah menyebabkan air di Laut Mediterania melimpah ke timur menjadi Laut Hitam yang memang terputus dari laut-laut yang lain. Kekuatan limpahan air tersebut diperkirakan 10.000 kali daripada air terjun Niagara.

Mereka menyatakan bukti ilmu pengetahuan, menunjukkan bahwa kulit kerang dari kawasan tersebut berusia lebih 7.000 tahun, manakala kulit kerang dari laut lain berusia sekitar 6.500 tahun. Ballard menerangkan, “Banyak kasus yang terjadi apabila air tawar dari sebuah telaga berubah menjadi air asin dan dampak banjir besar tersebut menyebabkan kawasan daratan yang sangat luas berubah menjadi dasar laut”.

(Sumber: James Chapman, Daily Mail, UK, 14 September 2000. Jamil Adimin Research and Graduate School University of Manchester).

jaman dulu

sejarah hilangnya peradaban manusia purba

Inilah sejarah hilangnya peradaban manusia purba



Ingin tahu nggak bagaimana sejarah terjadinya bencana besar di bumi yang menyebabkan hilangnya berbagai peradaban..? Seperti banjir besar yang dialami umat nabi Nuh dan juga bencana lainnya...Simak artikel berikut:


Peradaban Prasejarah yang Musnah

Kalangan akademisi modern telah menemukan dalam perjalanan sejarah geologi pernah terjadi beberapa kali kepunahan, dan nyaris memusnahkan segala makhluk hidup. Banyak sekali pembuktian secara langsung tentang perubahan bencana bumi yang berkala. Dilihat dari bukti yang telah ditemukan, bahwa peradaban manusia prasejarah pernah mengalami kepunahan karena berbagai macam perubahan alam dan bencana, seperti gempa bumi, banjir, gunung berapi, tabrakan benda angkasa (termasuk meteorit dan komet), pergerakan naik turun lempeng daratan, perubahan cuaca yang tiba-tiba, dsb.

Sebagai contoh kasus, Atlantis pernah menjadi sebuah daratan yang memiliki peradaban tinggi manusia, namun tenggelam ke dasar lautan dalam sebuah bencana gempa bumi yang dahsyat pada 11.600 tahun silam. Hal itu membentuk sebuah zona di laut China selatan sekarang, laut di daerah ini sangat dangkal, kedalamannya rata-rata hanya 60 meter lebih. Hanya puncak gunung tertinggi di daratan waktu itu yang tersisa di atas permukaan laut, yaitu yang sekarang terletak di negeri kita, Indonesia.

Begitu pula di kedalaman 200 meter bawah laut pesisir pantai Peru, ilmuwan menemukan pilar batu yang dipahat dan bangunan yang mahabesar. Di dasar lautan Atlantik yang berada di sisi luar berhasil diambil 8 gambar dasar laut. Melalui gambar-gambar ini secara jelas tampak sebuah tembok benteng zaman purbakala dan undakan batu. Diperkirakan tenggelam pada 10.000 tahun silam. Di belahan barat perairan segitiga Bermuda juga ditemukan sebuah piramida raksasa yang diperkirakan berumur puluhan ribu tahun.

Dengan demikian, zaman Nabi Nuh juga tidaklah seprimitif yang selama ini kita bayangkan. Hakikatnya pada zaman itu semuanya sudah maju. Ilmu pengetahuan mereka sudah maju pada masa itu. Di kaki gunung Ararat itu saja, para peneliti dan ilmuwan Rusia telah menemukan lebih kurang 500 kesan artefak baterai elektrik purba yang digunakan untuk menyadurkan logam.

Jelas sekali, bahwa bekas peninggalan kota-kota yang pernah mewakili peradaban manusia prasejarah dan memiliki kecemerlangan ini tenggelam ke dasar lautan karena tenggelamnya daratan.







Banjir Dahsyat

Kurang lebih 12.000 tahun silam, peradaban manusia sebelum peradaban kita sekarang pernah mengalami suatu serangan banjir yang sangat dahsyat, dan banjir waktu itu juga mengakibatkan tenggelamnya daratan. Secara berturut-turut arkeolog menemukan sejumlah besar bukti yang secara langsung atau pun tidak mengenai banjir dahsyat yang terjadi waktu itu. Para antropolog juga menemukan bukti melalui penelitian pada suku bangsa yang berbeda di berbagai tempat di dunia tentang legenda asal-usul peradaban bangsa ini.

Legenda kuno dari bangsa yang berbeda di berbagai tempat di dunia secara fundamental melukiskan bahwa manusia pernah berkali-kali mengalami bencana dahsyat yang mematikan, bahkan begitu seragamnya menguraikan bahwa pada suatu periode prasejarah sebelum munculnya peradaban manusia sekarang ini, di atas bumi pernah terjadi suatu banjir dahsyat yang mengakibatkan punahnya seluruh peradaban manusia, dan hanya sebagian kecil manusia yang dapat mempertahankan hidupnya.

Legenda mengenai banjir dahsyat yang sudah diketahui di dunia tercatat ada 6.000 lebih. Seperti misalnya, dalam legenda China dan Jepang, Malaysia, Laos, Thailand, India, Australia, Yunani, Mesir dan Afrika Selatan, Afrika Utara, penduduk asli Amerika Utara, setiap negara serta rumpun bangsa yang berbeda pasti menyimpan sebuah memori tentang peristiwa banjir dahsyat itu. Meskipun legenda-legenda ini terjadi pada setiap bangsa dan budaya yang berbeda, namun semuanya memiliki alur cerita dan tokoh tipikal yang sangat mirip.

Semua bukti dan gejala ini sama sekali tidak dapat diasumsikan sebagai suatu ketidaksengajaan atau pun suatu kebetulan. Proses yang berhubungan dengan banjir dahsyat ketika itu juga diuraikan dalam kitab suci. Meskipun kitab suci merupakan sebuah kitab agama, namun sejumlah besar ahli berpendapat, bahwa yang dilukiskan dalam kitab suci (Alkitab dan Al-Qur’an) adalah sejarah manusia yang sebenarnya.

Ikhtisar dalam Alkitab yang berhubungan dengan banjir dahsyat yang terjadi waktu itu menyebutkan, “Banjir meluap dan menggenang selama 40 malam, air pasang menuju atas, perahu mengambang dari atas permukaan bumi”: “Arus air meluap dahsyat di atas permukaan bumi, seluruh pegunungan tergenang oleh air pasang”: “5 bulan kemudian, perahu berhenti di atas gunung Ararat; dan setelah 4 bulan berlalu, ketika daratan sudah kering, Nabi Nuh meninggalkan perahunya.”

Waktu itu banjir dahsyat sekaligus disertai dengan perubahan daratan dan secara total menghancurkan seluruh peradaban manusia di bumi, hanya sebagian kecil manusia yang dapat mempertahankan hidupnya. Sejumlah besar bekas peninggalan prasejarah yang belakangan ini ditemukan arkeolog, seperti misalnya, daratan Atlantis, budaya Yunani, bangunan di dasar laut dan lain sebagainya kemungkinan besar tenggelam karena banjir dahsyat waktu itu. Ada yang memperkirakan banjir dahsyat itu terjadi 5.000 tahun yang lalu, mengikuti perkiraan ahli anstronomi, perahu Nabi Nuh mulai dibuat pada 2465 SM dan hujan mulai turun pada 2345 SM.

Setelah perahu Nabi Nuh mendarat di gunung Ararat, dimulailah kehidupan baru manusia. Mereka yang selamat mulai menyebar. Begitu pula binatang-binatang. Biji-biji tanaman kembali disemaikan. Karena dianggap melahirkan generasi baru manusia setelah Nabi Adam, Nabi Nuh mendapat gelar The Second Father of Human Being –Bapak Manusia Kedua. Oleh generasi inilah, kebudayaan dan peradaban manusia dikembangkan. Selain di kawasan Ararat, juga di Mesopotamia yang ribuan tahun kemudian menjadi pusat kejayaan Babilonia.
(Sumber: www.renminbao.com)

Akibat Gletser yang Mencair

Sekelompok peneliti underwater surveyors yang diketuai oleh Dr. Robert Ballard, yang juga telah menemukan Titanic, telah menemukan sebuah bangunan lama berusia kira-kira 7.500 tahun di dasar Laut Hitam, dekat pantai Turki. Mereka telah menemukan struktur bangunan dari batu dan kayu di kedalaman beberapa ratus kaki. Penemuan mereka menjadi bukti dari kejadian banjir besar di zaman Nabi Nuh seperti diceritakan di dalam Alkitab dan Al-Qur’an.

Para ilmuwan mempercayai bahwa penemuan tersebut membuktikan keberadaan sebuah kawasan yang telah tenggelam yang disebabkan oleh banjir besar yang melanda sekitar 5000 SM. Menurut teori mereka, banjir besar tersebut disebabkan oleh adanya pencairan gletser dari tanah tinggi di Eropa. “Ini merupakan penemuan yang sangat menakjubkan,” kata Dr. Ballard di dalam rancangan National Geographic Society bertajuk “Research Ship Northern Horizon”.

Ballard menerangkan bagaimana sebuah robot bawah air meninjau 300 kaki di bawah permukaan air, telah menemukan kawasan segi-empat berukuran 12 x 45 kaki persegi, di mana terdapat sebuah struktur dari kayu dan tanah liat yang telah runtuh. “Beberapa artefak yang ditemukan di sana tersimpan rapi yang terdiri dari kayu berukir, beberapa cabang kayu dan peralatan dari batu yang telah runtuh dan diselimuti lumpur,” imbuh Ballard.

Dr. Ballard dan timnya mengawali penelitian di kawasan tersebut setelah dua kapal selam pakar geologi dari Universitas Colombia di New York menyatakan bahwa keadaan tersebut disebabkan oleh banjir besar ribuan tahun sebelumnya. Mereka meramalkan apabila zaman es berakhir 12.000 tahun yang lalu, maka gletser mulai mencair. Kawasan timur Mediterania yang terputus dari Laut Hitam telah menyebabkan Laut Hitam tidak tenggelam oleh air walaupun permukaan air laut yang lain telah naik. Hal ini menyebabkan pada sekitar 7.000 tahun yang lalu, genangan awal di Bosphorus telah pecah menyebabkan air di Laut Mediterania melimpah ke timur menjadi Laut Hitam yang memang terputus dari laut-laut yang lain. Kekuatan limpahan air tersebut diperkirakan 10.000 kali daripada air terjun Niagara.

Mereka menyatakan bukti ilmu pengetahuan, menunjukkan bahwa kulit kerang dari kawasan tersebut berusia lebih 7.000 tahun, manakala kulit kerang dari laut lain berusia sekitar 6.500 tahun. Ballard menerangkan, “Banyak kasus yang terjadi apabila air tawar dari sebuah telaga berubah menjadi air asin dan dampak banjir besar tersebut menyebabkan kawasan daratan yang sangat luas berubah menjadi dasar laut”.

(Sumber: James Chapman, Daily Mail, UK, 14 September 2000. Jamil Adimin Research and Graduate School University of Manchester).

sejarah seni




Image hosted by Photobucket.com
Dots Obsession, 1999

Konsepsi? secara wujud, karyanya sudah meninggalkan interpretasi ruang rupa yang terbatas. Walau karya seni, idealnya masih terkadang, membutuhkan galeri sebagai wujud fisik yang mengidentitaskan ranah fisik seni rupa itu sendiri, tetapi upaya untuk mendobrak dan mengerahkan interaksi massa (atas obsesi 'dot') sudah dimulai dengan performance yang dilakukannya, diera 60-an. Luar biasa.

Image hosted by Photobucket.com
Dots Obsession,Instalasi di Braunschweig

Sebagai seniman yang telah mendunia di era awal Pop Art, dan salah satu pelopor Gerakan Fluxus, Yayoi mencitrakan imaji dan persepsi ruang dengan kesadaran wujud yang liquid dan cair. Imajinasi dan perupaan yang terkenal dengan menggunakan elemen dot (titik titik) dan bentuk yang dinamis bergerak. Cukup artistik, kontemplasi seakan menjadi keharusan ketika melihat karya karyanya.

Image hosted by Photobucket.com
Soul Burst In the Air, Instalasi

Kesadaran mental yang rapuh dan problem kejiwaan yang cukup kronis. Sehingga ekspektasi wujud perupaan karya yang luar biasa dapat diaplikasikan, dengan imbalan kesulitan dirinya menyadari realita. Dan sampai kini, dirinya terus menjalani terapi kejiwaan di usianya yang cukup senja. Bagi saya, karyanya menyimpan definisi lain tentang wujud materi. Selayaknya orang berhalusinasi, dan memandang benda sebagai imajinasi kolektif dari titik, tentacles, metafora bentuk phallus dan makhluk cair berwarna warni. Karyanya menjadi Liar dan juga teratur. Hebat.

Klik disini untuk lebih lanjut: +++

Monday, May 23, 2005

Hitam Putih

Image hosted by Photobucket.com

Saya bukan Soekarnois, juga bukan fans beratnya, seperti yang almarhum kakek saya lakukan, terhadap sosok seorang tiran yang satu ini. Tetap, inilah salah seorang pemimpin legendaris dunia yang telah menyimpan kenangan bagi rakyatnya. Akan bagaimana prestise dan wibawa seorang Soekarno pernah menyita mata dunia.

Image hosted by Photobucket.com

Foto foto tentang kunjungan Soekarno ke New Delhi di tahun 50-an ini, didapat dari email yang masuk pada hari ini. Dan kebetulan, foto foto ini memiliki resolusi yang cukup bagus. Jujur saja, bagi saya, foto foto ini bagus, dan sangat mendukung pencitraan dan representasi tentang seorang Soekarno. Foto klasik hitam putih yang bagus ini telah menyiratkan sejuta citra, wibawa dan tentunya kenangan sejarah. Terlepas dari sejumlah kontroversi dan kelebihan di dalam dirinya yakni laksana sang pembual (bagi kalangan Pemimpin Barat), seorang pelukis dan pecinta seni (mirip seperti Hitler, mantan pelukis gagal), kharismatik, menguasai pedagogy, keras kepala, orator ulung, sang penakluk wanita yang tak risih menceraikan istri istrinya untuk menikah lagi, flamboyan dan tentunya juga cerdas.

Image hosted by Photobucket.com

Image hosted by Photobucket.com

Menarik. Secara tak langsung isi visual foto foto ini, yang telah di'kultuskan' secara fisik dan klasik, makin mendukung pemahaman tentang bagaimana hidup, aktifitas dan sisi lain seorang tokoh, yang adalah Putra Sang Fajar ini. Yang di akhir hayatnya menjadi ironi, sosok yang dicintai dan dibenci sekaligus.

Femmes d'Indonesie

Mungkin sangat sedikit karya karya rupa yang memvisualkan sosok wanita selayaknya lukisan jaman dahulu, via Arie Smith, Basuki Abdullah, Hendra Gunawan bahkan Sudjojono sekalipun. Inilah yang tersirat ketika pameran yang mengetengahkan konteks identitas sosial dari para wanita di berbagai latar belakang bidang di Indonesia dimuat dalam sketsa, cat air dan lainnya. Alhasil, karya yang muncul merepresentasikan realita sosial, selayaknya para kartografer atau ahli pemetaan berupaya memetakan bidang geografis suatu negara.

Image hosted by Photobucket.com

Titouan Lamazou, sangat mahir menggunakan sketsa dan cat airnya. Selain itu, dia terkenal karena prestasinya di bidang olahraga pelayaran, dan pernah menjadi juara dunia kategori layar perorangan.

Pameran yang bertempat di Galeri Soemardja ITB ini, dimulai dari tanggal 20 - 28 Mei 2005, merupakan salah satu dari agenda pameran kelilingnya.

Identitas dan lokalitas sosok sosok wanita Indonesia menjadi luar biasa dalam pembingkaian secara visual, oleh sang pelayar, eh maksudnya Titouan Lamazou ini.

klik disini: +++

Friday, May 13, 2005

JARANG JARANG

Image hosted by Photobucket.com

Saya tak pernah mengenal mereka, untuk pernah mendengarkannya pun boro boro. Tapi kehadiran wajah wajah kuno di kemasan piringan hitam klasik ini menghadirkan cerita lawas yang kerap dikenang. Kuno sekali, untuk kemasan cover yang disetting manual, cut and paste pake gunting, setting film cetak manual.

Image hosted by Photobucket.com
Yanti bersaudara, entah yang mana adik dan kakaknya, mungkin lagunya pop anak anak menjelang remaja?

Klasik, menarik, akan lucu sekali dibandingkan dengan jaman sekarang, tapi itulah keren sekali jadinya. Mungkin akan lebih menarik untuk dikoleksi. Pakde kere ada saran ?

Image hosted by Photobucket.com
Nama panggung, Euis. Neng Euis, omong omong keren juga pilihan olah fontnya.

Sunday, May 08, 2005

Bijak dan tidak bijak.

Ini yang terpikir pada saya saat melihat tayangan di televisi tentang sebuah acara yang menampilkan sosok warga kelas bawah yang ketiban untung menerima uang kaget untuk dihabiskan dengan membelikan barang kebutuhan hidupnya. Lumayan besar. Dan lihatlah apa yang sudah mereka belanjakan saat itu.

Saya jadi bingung, terharu juga tidak, untuk kecewa pun rasanya enggan.

Kawasan kumuh di ibukota? di India, toh masih ada Calcutta, kalo di Bandung masih ada Cicadas dan lain sebagainya. Daerah Bedeng di Kebon Kembang, kawasan Bandung Selatan juga sama parahnya.

Saat ini problematika tentang kemiskinan memegang peranan penting dalam perkembangan negara negara dunia ketiga sampai saat ini. Epilog kisah tentang ketergantungan dan potret muram negara dunia ketiga terus menerus beranjak dalam sintesa kemiskinan lingkaran setan. Bukan hal yang nyaman ketika meniadakan dan mengenyahkan pandangan sinikal dalam lingkup proletar. Potret muram, diperparah dengan konstituasi pihak pemerintah dan sistem yang dengan suka cita merayakan ketergantungan akan 'Kapital' dengan harapan besar seperti keseimbangan mata uang, sistem administratif yang lebih dipermudah, pasar dan kebutuhan yang kian luas dan ekonomi yang lebih stabil. Namun sayangnya dalam skema saling menguntungkan ini tak ada belas kasihan dari sistem atas(baca:Negara Kapital) yang mengadakan konsepsi seperti ini. Secara sadar dan tidak sadar belengu ini menciptakan ketergantungan mesra lintah darah yang merangsang kelenjar hidup kaum miskin. Gunnar Myrdal, Hernando de Soto dan lainnya telah jauh jauh hari telah menuliskan berbagai ketimpangan dan kesenjangan kebijakan yang melahirkan keterpurukan serta kemiskinan. Negara dunia ketiga bersuka cita ketika (seolah-olah)keseimbangan ekonomi yang berhasil dan diatur secara sadar dengan kerjasama penguntungan salah satu pihak, yakni negara maju, tentunya. Kita gembira dengan merayakan pesimisme akan lautan asa.

Pahit bukan?

Sosok realita dan potret masyarakat kita dengan jelas, termakhtub dalam opini wacana pemirsa. dan sang audiens, bergumam, ..oh kasihan. Bukan main. Potret ketakberdayaan yang sebenarnya memang ada. Dengan sistem yang luar biasa busuk namun masih mengisi relung relung hati kita dengan aduhai.

Bahkan kita pun dengan tegas (mengutip lirik lagu band HC almarhum, Puppen) dapat dengan enteng mengatakan sistem yang kamu dukung adalah sistem yang kamu benci, benci tapi rindu rupanya.

Mereka sangat tergantung pada nasib dan takdir.

Mereka menyadari telah terjebak kedalam sistem penghisapan manusia atas manusia yang berlaku di dusun-dusun, desa, kota, materi, orientasi dan makna hidup. Untuk selanjutnya apakah ini bakal berlanjut? Simak tulisan Dominique Lapierre (1986), tentang menghadapi kemiskinan dengan kasih sayang, lewat bukunya, "City Of Joy". Mungkin bisa berhasil, namun apakah relevan dengan kondisi sekarang?

Menjadi bijak atau tidak bijak terhadap situasi, ternyata tidaklah gampang, apalagi menyikapi kondisi dan realita saat ini. Ini benar benar ada dan nyata. Menggadaikan ideologi demi uang, mungkin sudah basi, demi harga diri? banyak sekali. Tak ada yang tak kita gadaikan semuanya. Zaman telah berubah.

Hidup rasanya lebih nyaman dengan tidak ketinggalan zaman.

Friday, May 06, 2005

SEMIOTIKA RAJATEGA

Saya pribadi tertarik sekali dengan lirik lagu ini, "Semiotika Rajatega". Sebuah lagu yang dimasukkan dalam EP, "Prosa Tanpa Tuhan", oleh sebuah konspirasi busuk rap underground yang meneriakan rebelitas dan anarki dalam setiap lagunya, yup mereka minta disebut namanya, Homicide.

Untuk sebuah urusan ideologi nyerempet kekiri, mereka menjadi sebuah identitas lokal kelas urban yang mencuri perhatian. Tetapi secara keseluruhan, mereka menceritakan akan pentingnya determinasi kaum sipil independen menghantam pemerintah, dengan mengubah botol coca cola menjadi molotov dan mengacungkan jari tengah dengan kostum gerilayawan intifadah kearah rombongan aparat yang menghadang sebuah demo.

Memadukan Boombox, scratch pada piringan hitam, dengan hip hop keras old skool layaknya Public Enemy, Run DMC dan gemuruh Napalm Death, yang pasti militan, keras dan kasar.

------------------------------------------------------------------
SEMIOTIKA RAJATEGA
------------------------------------------------------------------
MC hari ini lebih banyak memakai topeng dari Zapatista / hampir sulit membedakan antara bacot patriot dan miskin logika / bicara tentang skill dan kompetisi, mengobral sompral / jatuh setelah berkoar, lari dengan ujung kontol terbakar / MC butuh federasi dan breakbeats berdasi / untuk sekantung wacana basi dan eksistensi / MC Tampon, mencoba membuat mall menjadi Saigon / amunisi tanpa kanon, mucikari martir yang gagal mencari bondon / sarat kritik, kosong esensi seperti kotbah kyai Golkar / bongkar essay kacangan lulabi usang pasca makar / gelora manuver rima Kahar Muzakar / tak akan pernah dapat menyentuh beat pembebasan B-Boy Ali Asghar / hiphop chauvinis, kontol kalian bau amis, memang tak akan pernah habis / persis duet Hitler tanpa kumis dan Earth Crisis / krisis identitas, menyebut teman nongkrongnya 'niggaz' / sebut dan diss nama kami, kubuat bacot kalian karam seperti Tampomas / berusaha setengah mati menjadi negasi / berlindung dibelakang pembenaran interpretasi, basa-basi / mengobarkan kebanggaan dengan microphone terseret / tak sabar menunggu saat mo
numental kalian berduet dengan Eurrico Guterrez /

Ternyata rencana invasimu lebih meleset dari konsepsi / dan prediksi partai marxist akan kematian borjuasi / melemparkan invitasi MC pada setiap rima / dan Homicide masih mendominasi sensus kematian populasi akibat rajasinga / MC adalah negara yang membuat kontradiksi tak pernah final / tanpa menifestasi yang sesubstansial gerilyawan maoist di Nepal / lirikal neoliberal, yang memaksa indeks lirikmu turun drastis / dan terlihat lebih dungu dari logika formal, terlalu tipikal / dan masih jauh dibawah horizon minimal / memiliki nasib yang sama dengan PSSI dalam kancah internasional / hadirkan konfrontasi maka MC lari mencari pengacara / dan mengakhiri argumen dengan histeria seperti Yudhistira tanpa hak cipta / jangan berharap unggul dengan skill bualan ala TV Media / yang membuat kau dan Iwa tersungkur dalam satu kriteria
///representasi yang membuatmu nampak seperti fatamorgana / membuat setiap microphone battle berakhir dengan wajah yang sama / persetan dengan persatuan, hiphop hanya memiliki empat unsur / dua mikrofon, kau dan aku, tentukan siapa yang lebih dulu tersungkur /

Memang memuakkan melayani diplomasi scene lawakan / tapi pasti kalian dapatkan jika kalian menginginkan konflik atas nama kebanggaan / bidani bacot murahan tentang imortalitas hiphop seperti liang dubur / pahlawan kesiangan yang membuat lagu lama konservatif keluar liang kubur / karena aku adalah seorang kapiten neraka / mematahkan pedang panjang para lokalis duplikat dan plagiat para Wu-Tang / arwah objek kritik lapuk layak sosialisme ilmiah / kalian ancam kami dengan lulabi akidah / paku dalam bingkai kaca keagungan moralitas, persetan kuantitas / kematian memang identitas yang tak perlu imortalitas / label adalah reduksi, komoditas residu industri / kultural hegemoni, membidani oponen dalam posisi / Prosa pramudya yang bukan Ananta Toer / Mengepal jemari meski dengan batas teritori yang terkubur / / memenej kalbu tanpa retorika Aa Gymnastiar / menembus urat nadi distribusi tanpa harus membuat izinku terdaftar / MC menabur bensin dan tak pernah punya nyali menyalakan korek / membacot dibelakang punggung lebih parah dari CekNRicek


[] MC Yang sama petantang-petenteng
sekarang membawa aikon biz lebih banyak daripada anggota Slank
Kalian para martir hiphop, patriot tai kucing
Yang membela lubang pantat logika dengan darah
Siapkan microphone kalian dan siapkan untuk menutup lubang tai sejarah
dan bagi kalian yang menginterpretasikan lagu ini untuk kalian..
Lebok tah Anjing! []

A respond to whom it may concern. The microphone business as usual. Kalian jual, kami beli, katanya sih gitu.

Wednesday, May 04, 2005

Migrating Texts ( 3-15 Mei 2005)

"Read the text as you desire"

Teks merepresentasikan sebuah identitas, penyikapan, dan sesuatu yang berujung pada wilayah bahasa.

Sebuah bahasa adalah kultus langue. Kita berbeda untuk mencapai pelabuhan makna.

Image hosted by Photobucket.com

Penyikapan inilah yang dicomot oleh rekan saya, Handy Hermansyah pada pameran tunggal seni rupanya di galeri Sumardja ITB, 3-15 Mei 2005. Secara pribadi saya mengenal sosok ini semenjak kuliah dahulu di tahun pertama Seni Rupa ITB. Sebagai sosok yang pendiam dan cenderung pemalu namun pernah membuat sejumlah praktisi akademis di kampus kebakaran jenggot, saat dia menampilkan tema pseudo-sexualis dan karakterisik parodi relasi kasar vagina-phallus dalam karyanya, vulgar dan liar. Dan sampai saat ini pun, ketekunan dan proses kerja seninya menjadikan saya semakin respek dan kagum terhadap kerja kerasnya.

Wujud simbolik yang terekam dalam karya karya dalam pameran ini amatlah sederhana. Rangkaian huruf yang digrafir secara rapih dan masinal, dalam berbagai macam bahasa dan aksara dengan satu arti. Dengan posisi display di atas plat besi dalam wujud repetitif. Tanpa memberikan kesan untuk beristirahat. Dan kemudian terbayang dibenak saya, senandung lawas para pemuja Saussure; mengelaborasikan bahasa, tanda, persepsi dan makna.

Image hosted by Photobucket.com

Dia cinta kata kata rupanya.

Monday, May 02, 2005

Puasa internet rupanya ...

gak enak ....:P

Apalagi kalo kepaksa.
Picture Window template. Template images by J

pelanet



PelaNet Yang Misterius,,,,


Bagian luar Tata Surya masih memiliki banyak planet-planet minor yang belum ditemukan. Sejak pencarian Planet X dimulai pada awal abad ke 20, kemungkinan akan adanya planet hipotetis yang mengorbit Matahari di balik Sabuk Kuiper telah membakar teori-teori Kiamat dan spekulasi bahwa Planet X sebenarnya merupakan saudara Matahari kita yang telah lama “hilang”. Tetapi, mengapa kita harus cemas duluan akan Planet X/Teori Kiamat ini? Planet X kan tidak lain hanya merupakan obyek hipotetis yang tidak diketahui?

Teori-teori ini didorong pula dengan adanya ramalan suku Maya akan kiamat dunia pada tahun 2012 (Mayan Prophecy) dan cerita mistis Bangsa Sumeria tentang Planet Nibiru, dan akhirnya kini memanas sebagai “ramalan kiamat” 21 Desember 2012. Namun, bukti-bukti astronomis yang digunakan untuk teori-teori ini benar-benar melenceng.

Pada 18 Juni kemarin, peneliti-peneliti Jepang mengumumkan berita bahwa pencarian teoretis mereka untuk sebuah massa besar di luar Tata Surya kita telah membuahkan hasil. Dari perhitungan mereka, mungkin saja terdapat sebuah planet yang sedikit lebih besar daripada sebuah objek Plutoid atau planet kerdil, tetapi tentu lebih kecil dari Bumi, yang mengorbit Matahari dengan jarak lebih dari 100 SA. Tetapi, sebelum kita terhanyut pada penemuan ini, planet ini bukan Nibiru, dan bukan pula bukti akan berakhirnya dunia ini pada 2012. Penemuan ini adalah penemuan baru dan merupakan perkembangan yang sangat menarik dalam pencarian planet-planet minor di balik Sabuk Kuiper.

Dalam simulasi teoretis, dua orang peneliti Jepang telah menyimpulkan bahwa bagian paling luar dari Tata Surya kita mungkin mengandung planet yang belum ditemukan. Patryk Lykawa dan Tadashi Mukai dari Universitas Kobe telah mempublikasikan paper mereka dalam Astrophysical Journal. Paper mereka menjelaskan tentang planet minor yang mereka yakini berinteraksi dengan Sabuk Kuiper yang misterius itu.
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google